Kamis, 01 Mei 2014

Pengaruh Pariwisata terhadap Kebudayaan



Pengertian Pariwisata dan  Kebudayaan
Kebudayaan merupakan keseluruhan sistem komunikasi yang mengikat dan memungkinkan bekerjanya suatu himpunan manusia yang disebut masyarakat. Dengan demikian dapat didefinisikan kebudayaan sebagai “sistem aturan-aturan komunikasi dan interaksi yang memungkinkan suatu masyarakat terjadi, terpelihara, dan dilestarikan”. Kebudayaan itu memberikan arti kepada semua usaha dan gerak-gerik manusia (Sababan, 1984: 49).
Dari sudut pandang Ilmu Antropologi, kebudayaan diartikan sebagai “keseluruhan dari kelakukan dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkannya dengan cara belajar dan kesemuanya tersusun dalam kehidupan bermasyarakat” (Koentjaraningrat Ed, 1985:77). Ada dua fungsi sistem budaya Indonesia yang sangat penting, yaitu: sebagai pemberi identitas dan sebagai komunikasi yang menyatukan dan mengintegrasikan masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk.
Pariwisata dalam artian modern adalah merupakan Phenomena dari Zaman sekarang yang didasarkan di atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhkan (cinta) terhadap keindahan alam dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil daripada perkembangan perniagaan, industri, perdagangan serta penyempurnaan daripada alat-alat pengangkutan.
“pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (business) atau untuk mencari nafkah dsi tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam (Yoeti, 1996:118).
Macam-macam wisata :
1.      Wisata sejarah umumnya berupa kunjungan ke tempat-tempat yang dianggap bersejarah. Contohnya tempat pembacaan naskah Proklamasi 1945 atau tempat kelahiran seorang tokoh nasional.
2.      Wisata arkeologi berkenaan dengan situs-situs arkeologi, museum, candi, dan tempat-tempat yang memiliki peninggalan arkeologi. Misalnya situs Banten Lama, situs Trowulan, Museum Nasional dan Candi Borobudur.
3.      Wisata budaya adalah kunjungan ke suatu tempat untuk menikmati hasil budaya atau kebudayaan suatu daerah. Definisi kebudayaan sendiri sangat luas, antara lain mencakup kesenian.
4.      Wisata agama berhubungan dengan upacara-upacara tradisional keagamaan seperti peringatan 1 syura, sekaten, mauludan, galungan dan wisak.
5.      Wisata ziarah adalah kunjungan ketempat-tempat ziarah, misalnya ke makam para wali, wisata ziarah berkaitan dengan semua agama yang ada di Indonesia.
6.      Wisata pendidikan/ilmiah berupa kegiatan mengunjungi tempat-tempat seperti laboratorium penelitian, observatorium, planetarium, kebun raya, balai penelitian tanaman dan peternakan, dan masih banyak lagi macam wisata.
Kebudayaan sebagai salah satu aspek dalam pariwisata dapat dijadikan sebagai suatu potensi dalam pengembangan pariwisata itu. Hal ini disebabkan, dalam pengembangan pariwisata pada suatu negara atau suatu daerah sangat terkait dengan ppotensi yang dimiliki oleh suatu daerah atau suatu negara. Indonesia, misalnya denan bermodalkan kekayaan kebudayaan nasional yang dilatari oleh keunikan berbagai kebudayaan daerah bisa menggunakan kebudayaan sebagai salah satu daya tarik wisatawan.
Pengembangan kepariwisataan yang bertumpu pada kebudayaan lebih lanjut diistilahkan dengan pariwisata buidaya. Dengan kata lain, pariwisata budaya adalah satu jenis kepariwisataan yang dikembangkan bertumpu pada kebudayaan (Geriya, 1996: 45). Kebudayaan yang dimaksudkan di sini adalah kebudayaan Indonesia yang dibangun dari berbagai kebudayaan daerah yang ada di Indonesia. Ini artinya, setiap langkah yang dilakukan dalam usaha pengembangakn pariwisata di Indonesia selalu bertumpu pada kebudayaan nasional Indonesia. Segala aspek yang berhubungan dengan pariwisata, seperti promosi, atraksi, manajeen, makanan, cindera mata, hendaknya selalu mendayagunakan potensi-potensi kebudayaan nasional Indonesia. Demikian nantinya pariwisata Indonesia mempunyai ciri tersendiri yang dapat dibedakan dari pariwisata negara lain yang bertumpu pada potensi yang lain.
Dengan demikian betapa eratnya hubungan antara pariwisata dan kebudayaan nasional Indonesia. Pariwisata Indonesia dikembangkan berdasarkan potensi kebudayaan nasional yang ada dan kebudayaan nasional akan berkembang seiring dengan perkembangan pariwisata. Di samping itu, pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dengan konsep pariwisata budaya akan dapat memperkokoh kebudayaan nasional Indonesia.
·         Sifat kebudayaan
1.      Kebudayaan bersifat universal, karena kebudayaan masyarakat antara satu dengan yang lain memiliki atribut yang berbeda, sebagai akibat dari adat istiadat, pengalaman hidup dan latar belakang masyarakat yang berbeda.
2.      Kebudayaan bersifat stabil dan dinamis, serta setiap kebudayaan mengalami perubahan-perubahan yang kotinu. Kebudayaan yang bersifat stabil dapat diperhatikan melalui hubungan-hubungan antara unsur-unsur yang tetap stabil dengan unsur-unsur yang berubah.
3.      Kebudayaan mengisi serta menentukan jalannya kehidupan manusia, walaupun jarang disadari oleh manusia itu sendiri. Tidak semua anggota masyarakat menguasai seluruh unsur-unsur kebudayaan yang seharusnya berfungsi sebagai pendukung.
4.      Kebudayaan adalah milik bersama seluruh anggota masyarakat pendukungnya. Tidak ada kebudayaan yang lahir tanpa masyarakat pendukungnya, dan tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan. Oleh akrena itu masyarakat dan kebudayaan berada dalam satu sistem atau kesatuan.
5.      Kebudayaan tumbuh dan berkembang melalui proses belajar (enkulturasi), tidak seperti insting, naluri atau keterampilan dari jenis-jenis binatang yang diturunkan dari satu generasi kepada generasi berikutnya secara biologis
6.      Kebudayaan bersifat relatif, artinya hanya dapat dinilai berdasarkan ide atau norma yang berlaku pada massyarakat sendiri.
7.      Kebudayaan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosialnya. Daya adaptasi adalah daya yang saling bergantung dan saling mempengaruhi antara kebudayaan manusia dengan lingkungan sekitarnya (ekosistem).
8.      Kebudayaan bersifat integratif artinya unsur kebudayaan yang satu berintegrasi dengan unsur-unsur budaya lainnya, sehingga terjadi satu kesatuan bulat dan berfungsi.
9.      Kebudayaan diwujudkan dalam bentuk simbol atau lambang.
10.  Kebudayaan diciptakan manusia sebagai pedoman untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pengaruh Perkembangan Pariwisata terhadap Kebudayaan
1.      Dampak Positif
Dampak positif pariwisata terhadap kebudayaan sejalan dengan pemikiran Sihite (2000: 76) yang menyebutkan secara garis besar dampak positif pariwisata terhadap kebudayaan dapat dilihat pada hal-hal seperti berikut:
a.       Merupakan perangsang dalam usaha pemeliharaan monumen-monumen budaya yang dapat dinikmati oleh penduduk setempat dan wisatawan
b.      Merupakan dorongan dalam usaha melestarikan dan menghidupkan kembali beberapa pola budaya tradisional seperti kesenian, kerajinan tangan, tarian, musik, upacara-upacara adat dan pakaian.
c.       Memberikan dorongan untuk memperbaiki lingkungan hidupyang bersih dan menarik.
d.      Terjadinya tukar-menukar kebudayaan antara wisatawan dan masyarakat lokal.
e.       Mendorong pendidikan di bidang kepariwisataan untuk menghasilkan sumber daya manusia di bidang kepariwisataan yang handal.
f.       Memperluas lapangan kerja
g.      Bertambahnya kesempatan berusaha
h.      Meningkatkan pendapatan
i.        Terpeliharaanya kebudayaan setempat
j.        Dikenalnya kebudayaan setempat oleh wisatawan
2.      Dampak negatif
a.       Terjadinya tekanan tambahan penduduk akibat pendatang baru dari luar daerha
b.      Timbulnya komersialisasi
c.       Berkembangnya pola hidup konsumtif
d.      Terganggunya lingkungan
e.       Semakin terbatasnya lahan pertanian
f.       Pencernaan budaya dan
g.      Terdesaknya masyarakat setempat.

1 komentar: