Pengertian Pariwisata dan Kebudayaan
Kebudayaan
merupakan keseluruhan sistem komunikasi yang mengikat dan memungkinkan
bekerjanya suatu himpunan manusia yang disebut masyarakat. Dengan demikian
dapat didefinisikan kebudayaan sebagai “sistem aturan-aturan komunikasi dan
interaksi yang memungkinkan suatu masyarakat terjadi, terpelihara, dan
dilestarikan”. Kebudayaan itu memberikan arti kepada semua usaha dan
gerak-gerik manusia (Sababan, 1984: 49).
Dari
sudut pandang Ilmu Antropologi, kebudayaan diartikan sebagai “keseluruhan dari
kelakukan dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus
didapatkannya dengan cara belajar dan kesemuanya tersusun dalam kehidupan
bermasyarakat” (Koentjaraningrat Ed, 1985:77). Ada dua fungsi sistem budaya
Indonesia yang sangat penting, yaitu: sebagai pemberi identitas dan sebagai
komunikasi yang menyatukan dan mengintegrasikan masyarakat Indonesia yang
bersifat majemuk.
Pariwisata
dalam artian modern adalah merupakan Phenomena dari Zaman sekarang yang
didasarkan di atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang
sadar dan menumbuhkan (cinta) terhadap keindahan alam dan pada khususnya
disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat
manusia sebagai hasil daripada perkembangan perniagaan, industri, perdagangan
serta penyempurnaan daripada alat-alat pengangkutan.
“pariwisata
adalah suatu perjalanan yang dilakukan sementara waktu yang diselenggarakan
dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (business) atau untuk mencari nafkah dsi
tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut
guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka
ragam (Yoeti, 1996:118).
Macam-macam
wisata :
1. Wisata
sejarah umumnya berupa kunjungan ke tempat-tempat yang dianggap bersejarah. Contohnya
tempat pembacaan naskah Proklamasi 1945 atau tempat kelahiran seorang tokoh
nasional.
2. Wisata
arkeologi berkenaan dengan situs-situs arkeologi, museum, candi, dan
tempat-tempat yang memiliki peninggalan arkeologi. Misalnya situs Banten Lama,
situs Trowulan, Museum Nasional dan Candi Borobudur.
3. Wisata
budaya adalah kunjungan ke suatu tempat untuk menikmati hasil budaya atau
kebudayaan suatu daerah. Definisi kebudayaan sendiri sangat luas, antara lain
mencakup kesenian.
4. Wisata
agama berhubungan dengan upacara-upacara tradisional keagamaan seperti
peringatan 1 syura, sekaten, mauludan, galungan dan wisak.
5. Wisata
ziarah adalah kunjungan ketempat-tempat ziarah, misalnya ke makam para wali,
wisata ziarah berkaitan dengan semua agama yang ada di Indonesia.
6. Wisata
pendidikan/ilmiah berupa kegiatan mengunjungi tempat-tempat seperti
laboratorium penelitian, observatorium, planetarium, kebun raya, balai penelitian
tanaman dan peternakan, dan masih banyak lagi macam wisata.
Kebudayaan
sebagai salah satu aspek dalam pariwisata dapat dijadikan sebagai suatu potensi
dalam pengembangan pariwisata itu. Hal ini disebabkan, dalam pengembangan
pariwisata pada suatu negara atau suatu daerah sangat terkait dengan ppotensi
yang dimiliki oleh suatu daerah atau suatu negara. Indonesia, misalnya denan
bermodalkan kekayaan kebudayaan nasional yang dilatari oleh keunikan berbagai
kebudayaan daerah bisa menggunakan kebudayaan sebagai salah satu daya tarik
wisatawan.
Pengembangan
kepariwisataan yang bertumpu pada kebudayaan lebih lanjut diistilahkan dengan
pariwisata buidaya. Dengan kata lain, pariwisata budaya adalah satu jenis
kepariwisataan yang dikembangkan bertumpu pada kebudayaan (Geriya, 1996: 45). Kebudayaan
yang dimaksudkan di sini adalah kebudayaan Indonesia yang dibangun dari
berbagai kebudayaan daerah yang ada di Indonesia. Ini artinya, setiap langkah
yang dilakukan dalam usaha pengembangakn pariwisata di Indonesia selalu
bertumpu pada kebudayaan nasional Indonesia. Segala aspek yang berhubungan
dengan pariwisata, seperti promosi, atraksi, manajeen, makanan, cindera mata,
hendaknya selalu mendayagunakan potensi-potensi kebudayaan nasional Indonesia. Demikian
nantinya pariwisata Indonesia mempunyai ciri tersendiri yang dapat dibedakan
dari pariwisata negara lain yang bertumpu pada potensi yang lain.
Dengan
demikian betapa eratnya hubungan antara pariwisata dan kebudayaan nasional
Indonesia. Pariwisata Indonesia dikembangkan berdasarkan potensi kebudayaan
nasional yang ada dan kebudayaan nasional akan berkembang seiring dengan
perkembangan pariwisata. Di samping itu, pengembangan pariwisata yang
berkelanjutan dengan konsep pariwisata budaya akan dapat memperkokoh kebudayaan
nasional Indonesia.
·
Sifat kebudayaan
1. Kebudayaan
bersifat universal, karena kebudayaan masyarakat antara satu dengan yang lain
memiliki atribut yang berbeda, sebagai akibat dari adat istiadat, pengalaman
hidup dan latar belakang masyarakat yang berbeda.
2. Kebudayaan
bersifat stabil dan dinamis, serta setiap kebudayaan mengalami
perubahan-perubahan yang kotinu. Kebudayaan yang bersifat stabil dapat
diperhatikan melalui hubungan-hubungan antara unsur-unsur yang tetap stabil
dengan unsur-unsur yang berubah.
3. Kebudayaan
mengisi serta menentukan jalannya kehidupan manusia, walaupun jarang disadari
oleh manusia itu sendiri. Tidak semua anggota masyarakat menguasai seluruh
unsur-unsur kebudayaan yang seharusnya berfungsi sebagai pendukung.
4. Kebudayaan
adalah milik bersama seluruh anggota masyarakat pendukungnya. Tidak ada
kebudayaan yang lahir tanpa masyarakat pendukungnya, dan tidak ada masyarakat
yang tidak memiliki kebudayaan. Oleh akrena itu masyarakat dan kebudayaan
berada dalam satu sistem atau kesatuan.
5. Kebudayaan
tumbuh dan berkembang melalui proses belajar (enkulturasi), tidak seperti
insting, naluri atau keterampilan dari jenis-jenis binatang yang diturunkan
dari satu generasi kepada generasi berikutnya secara biologis
6. Kebudayaan
bersifat relatif, artinya hanya dapat dinilai berdasarkan ide atau norma yang
berlaku pada massyarakat sendiri.
7. Kebudayaan
memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya, baik lingkungan alam
maupun lingkungan sosialnya. Daya adaptasi adalah daya yang saling bergantung
dan saling mempengaruhi antara kebudayaan manusia dengan lingkungan sekitarnya
(ekosistem).
8. Kebudayaan
bersifat integratif artinya unsur kebudayaan yang satu berintegrasi dengan
unsur-unsur budaya lainnya, sehingga terjadi satu kesatuan bulat dan berfungsi.
9. Kebudayaan
diwujudkan dalam bentuk simbol atau lambang.
10. Kebudayaan
diciptakan manusia sebagai pedoman untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pengaruh
Perkembangan Pariwisata terhadap Kebudayaan
1. Dampak
Positif
Dampak
positif pariwisata terhadap kebudayaan sejalan dengan pemikiran Sihite (2000:
76) yang menyebutkan secara garis besar dampak positif pariwisata terhadap
kebudayaan dapat dilihat pada hal-hal seperti berikut:
a. Merupakan
perangsang dalam usaha pemeliharaan monumen-monumen budaya yang dapat dinikmati
oleh penduduk setempat dan wisatawan
b. Merupakan
dorongan dalam usaha melestarikan dan menghidupkan kembali beberapa pola budaya
tradisional seperti kesenian, kerajinan tangan, tarian, musik, upacara-upacara
adat dan pakaian.
c. Memberikan
dorongan untuk memperbaiki lingkungan hidupyang bersih dan menarik.
d. Terjadinya
tukar-menukar kebudayaan antara wisatawan dan masyarakat lokal.
e. Mendorong
pendidikan di bidang kepariwisataan untuk menghasilkan sumber daya manusia di bidang
kepariwisataan yang handal.
f. Memperluas
lapangan kerja
g. Bertambahnya
kesempatan berusaha
h. Meningkatkan
pendapatan
i.
Terpeliharaanya kebudayaan setempat
j.
Dikenalnya kebudayaan setempat oleh
wisatawan
2. Dampak
negatif
a. Terjadinya
tekanan tambahan penduduk akibat pendatang baru dari luar daerha
b. Timbulnya
komersialisasi
c. Berkembangnya
pola hidup konsumtif
d. Terganggunya
lingkungan
e. Semakin
terbatasnya lahan pertanian
f. Pencernaan
budaya dan
g. Terdesaknya
masyarakat setempat.
Bagi file nya boleh ngak mbak?
BalasHapus